Mengenal Teks Tanggapan
Teks tanggapan merupakan jenis teks yang digunakan untuk meringkas, menganalisis, dan menanggapi suatu teks, seperti teks sastra, artikel, berita, ataupun karya seni pertunjukkan. Di dalam teks tanggapan terdapat pula penilaian berupa kritik dan pujian. Tujuan dari teks tanggapan adalah untuk memberikan penilaian tentang kelebihan dan kekurangan dari sebuah teks yang juga disertai dengan saran. Penilaian yang dilakukan haruslah objektif, sopan, logis, dan jelas.
Nah, teks tanggapan memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut:
Jenis Kalimat Tanggapan
Ada dua jenis kalimat tanggapan, yaitu pujian dan kritik. Kamu pasti udah tau perbedaannya, ya kan? Karena dalam kehidupan sehari-hari pun, kita pernah mengungkapkan kalimat tersebut.
1. Pujian
Pujian merupakan pernyataan yang menyatakan penghargaan atau keunggulan sebuah hal tertentu. Jadi, kalimat pujian itu digunakan untuk memuji suatu hal yang emang layak untuk dipuji. Misalnya, pada tugas prakarya sekolah, temanmu membuat karya yang bagus sekali. Nah, kamu bisa mengungkapkan pujian untuk karya temanmu itu, ya.
Kalau pada teks tanggapan, contoh kalimat pujian bisa seperti ini:
"Menurut saya, novel ini sangat bagus. Penyajian alurnya tidak umum, tetapi sangat mudah dipahami."
Paham, ya? Kita lanjut ke jenis kalimat tanggapan yang kedua.
2. Kritik
Kritik merupakan tanggapan yang disertai dengan pertimbangan baik dan buruk terhadap suatu hal. Ingat ya, saat kita memberikan kritik pada suatu hal, bukan berarti kita mencela hal tersebut. Tanggapan kritik harus disertai alasan yang jelas dan membangun, bukan malah menjatuhkan. Nah, dalam menyampaikan kritik, kita juga bisa memberikan saran atau solusi.
Contoh kalimat kritik pada teks tanggapan, salah satunya seperti ini:
"Desain tas itu memang bagus dan tidak biasa, tetapi harganya sangat mahal. Tentunya hanya terperuntukkan bagi masyarakat golongan atas yang mampu membelinya."
Struktur Teks Tanggapan
Nah, setelah kamu mengetahui jenis kalimat pujian dan kritik pada teks tanggapan, sekarang kita pelajari mengenai struktur teks tanggapan, ya. Teks tanggapan memiliki tiga struktur, yakni konteks, deskripsi, dan penilaian. Kita simak penjelasan lengkapnya berikut!
1. Konteks
Konteks merupakan bagian awal teks tanggapan yang berisi pernyataan umum atau penjelasan tentang hal, peristiwa, ataupun objek yang akan disampaikan atau ditanggapi oleh penulis. Penjelasan pada konteks ini bisa berupa jawaban dari pertanyaan, seperti:
Apa yang ditanggapi?
Kapan peristiwa tersebut terjadi? atau
Di mana peristiwa tersebut terjadi?
2. Deskripsi
Deskripsi berisi informasi mengenai alasan yang mendukung pernyataan ataupun menolak pernyataan. Di bagian ini juga bisa memuat identifikasi dan klasifikasi. Jadi, kita bisa memasukkan jenis, ciri, atau bagian-bagian dari sesuatu yang kita tanggapi di dalam teks.
3. Penilaian
Bagian penilaian akan berisi pernyataan yang mengungkapkan penilaian, berupa pujian atau kritik. Tentunya, kalimat pujian atau kritik yang disampaikan, harus disertai fakta dan data yang mendukung. Jadi, bukan berdasarkan atas pendapat pribadi, ya.
Contoh Teks Tanggapan
Pesawat Kepresidenan
Keinginan pemerintah Indonesia untuk memiliki pesawat khusus kepresidenan sudah lama ada. Sekarang keinginan Pemerintah tersebut sudah direalisasikan meskipun mendapat tanggapan yang beragam dari masyarakat. Pesawat berkategori Boeing Business Jet 2 (BJJ2) 737-800 itu sudah berada di tanah air sejak Kamis, 10 April 2014. Dengan gagah pesawat modern itu mendarat di bandara Halim Perdanakusuma.
Meskipun tidak semewah Air Force One, pesawat tersebut tetap merupakan pesawat baru dengan perlengkapan baru yang modern. Warna pesawat itu didominasi biru di punggungnya dan putih di lambungnya. Garis lengkung merah putih sebagai garis batas dua bagian. Tulisan REPUBLIK INDONESIA terpampang di sisi kanan dan kiri pesawat.
Ada banyak alasan yang memperkuat bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk memiliki pesawat kepresidenan. Alasan ekonominya adalah pesawat tersebut memiliki biaya operasional yang sangat tinggi. Alasan sosialnya adalah pada saat rakyat belum terentaskan dari kemiskinan para pejabat menikmati fasilitas negara yang mewah. Alasan keamanan dan politiknya adalah saat ini dengan pesawat komersial keamanan pejabat masih dapat tertangani dengan baik.
Penanggap sebenarnya sepakat dengan kesimpulan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk memiliki pesawat kepresidenan sendiri. Akan tetapi, alasan yang tepat sebagai tanggapan terhadap permasalahan tersebut juga merupakan hal yang sangat rasional. Penulis juga menambahkan jika pembelian pesawat kepresidenan sangat relevan dengan kebutuhan mobilitas, keamanan, kenyamanan, dan efektivitas kegiatan presiden yang sangat padat itu.