• Thursday, November 17, 2022

     Tari kreasi adalah – Seiring berjalannya waktu, seni juga akan terus berkembang, salah satunya adalah adanya tari kreasi menjadi salah satu bentuk dari perkembangan seni tari. Tari kreasi adalah jenis tari yang pada dasarnya koreografi yang digunakan bertolak dari tari tradisional atau pengembangan terhadap pola yang sudah ada sebelumnya. Secara mudahnya tari kreasi adalah tarian pengembangan dari tari rakyat atau tari tradisional.


    Pada seni tari ini, para seniman mampu mengembangkan atau membuat variasi yang unik dan terkesan baru dari waktu ke waktu. Adanya tari kreasi juga menjadi salah satu metode melestarikan tari tradisional yang sudah ada.


    Banyak hal menarik yang bisa kita dapatkan ketika mempelajari tentang informasi seputar seni tari ini. Dalam artikel ini sudah tersedia penjelasan tentang tari kreasi. Yuk, kita simak ulasannya.

    Pengertian Tari Kreasi

    Sebelumnya telah dibahas secara singkat terkait dengan pengertian tari kreasi. Namun, pada poin ini akan kita bahas lebih dalam lagi tentang pengertian tari kreasi tersebut.


    Tari kreasi adalah salah satu bentuk dari seni tari yang berkembang di masyarakat. Dalam tari kreasi akan lebih fokus terhadap hal yang berbeda dari aturan seni tari pada umumnya. Adanya inovasi serta pengembangan di dalam seni tari juga memiliki tujuan agar bisa terlihat lebih modern dan lebih mudah diterima di masyarakat.


    Tari kreasi juga memiliki pola-pola yang dikembangkan serta dikreasikan dari tarian yang sudah ada sebelumnya. Baik itu tari tradisional maupun jenis tari lainnya. Tari kreasi juga kerap disebut sebagai bentuk gerakan yang baru dirangkai dari dua perpaduan gerak tari yaitu tari tradisional dan tari klasik.


    Meski seni tari kreasi terbuat dari dua perpaduan gerak tari tradisional dan tari klasik. Namun, tari kreasi memiliki perbedaan yang mendasar dari tari tradisional. Tari kreasi tidak memiliki keterikatan terhadap pakem, aturan dan keharuan tertentu seperti yang ada di dalam tari tradisional.


    Meski begitu tari kreasi juga bisa berasal dari daerah yang tentunya juga akan dikemas dalam bentuk yang lebih baru lagi. Rancangan gerakan yang ada di dalam tari kreasi akan disesuaikan dengan kreasi penata tari tersebut.


    Hal tersebut juga akan tetap menyesuaikan dan memelihara nilai artistik serta karakteristik lincahnya. Dalam sebuah pertunjukan tari kreasi biasanya akan ditampilkan pada penampilan utama yang termasuk ke dalam tari pembuka non formal.


    Karakteristik Tari Kreasi


    Tari Kreasi adalah

    Pixabay.com


    Setiap jenis seni tari selalu memiliki ciri atau karakteristik tersendiri. Hal ini juga berlaku untuk seni tari kreasi yang memiliki beberapa karakteristik didalamnya. Adanya karakteristik dalam seni tari kreasi juga bisa menjadi pembeda jenis tari kreasi dengan jenis tari lainnya.


    Lantas apa saja karakteristik yang dimiliki oleh seni tari kreasi? Baca penjelasan selengkapnya pada ulasan di bawah ini.




    Seni tari kreasi lebih banyak mengutamakan gerak hasil dari eksplorasi.

    Makna atau pesan yang ada di dalam tari kreasi adalah sebagai bentuk ungkapan ekspresi pribadi.

    Seni tari kreasi bisa menunjukkan kebebasan kreativitas secara koreografi.

    Seni tari kreasi juga tidak menunjukkan identitas kultural.

    Gerakan pada seni tari kreasi lebih luwes dan fleksibel berdasarkan rekaan penarinya.

    Dibandingkan dengan seni tari tradisional, waktu pertunjukan pada tari kreasi terbilang lebih singkat.

    Penari lebih leluasa dalam membuat rekaan atau gerakan sesuai dengan gaya yang mereka inginkan.

    Itulah beberapa karakteristik yang ada di dalam seni tari kreasi. Dengan mengetahui karakteristik tersebut, kita menjadi tahu, jenis tari pada saat menonton pertunjukkan seni tari.


    Fungsi Tari Kreasi

    Adanya tari kreasi tentunya juga memiliki banyak fungsi di dalamnya. Salah satu fungsi dari tari kreasi adalah sebagai media atau sarana pertunjukan dan hiburan. Maka dari itu, tari kreasi selain harus disusun dengan baik juga gerakannya harus dipersiapkan dengan baik. Salah salah satu caranya adalah dengan melalui latihan panjang dan juga serius.


    Selain itu, adanya tari kreasi juga bisa digunakan sebagai media mengekspresikan diri. Seperti halnya para penulis yang akan menggunakan tulisannya sebagai bentuk pengekspresian perasaan. Sedangkan untuk penari bisa menggunakan gerakan yang ada di dalam tari kreasi sebagai media untuk menuangkan perasaan dan ekspresi dirinya.


    Jenis Tari


    Pixabay.com


    Sebelum membahas tentang jenis tari kreasi. Akan lebih baik jika kita juga tahu jenis-jenis yang ada di dalam seni tari itu sendiri. Secara umum jenis seni tari dibedakan menjadi tiga yaitu jenis tari rakyat, jenis tari klasik dan jenis tari kreasi baru.









    Agar Anda lebih paham tentang jenis seni tari secara umum berikut adalah penjelasan selengkapnya.


    1. Tari Rakyat

    Tari rakyat adalah salah satu jenis seni tari, yang mana jika diartikan tari rakyat adalah sebuah tarian yang berkembang di lingkungan masyarakat lokal. Dimana seni tari rakyat ini akan terus hidup serta berkembang secara turun-temurun di setiap generasi.


    Sebagai contohnya Tari Pendet dari Bali, Tari Serimpi dari Jawa Tengah, Tari Gong dari Kalimantan Timur, Tari Lumense dari Sulawesi Tengah dan lain sebagainya.


    2. Tari Klasik

    Selanjutnya ada tari klasik yaitu sebuah tari yang berkembang di dalam keraton. Tari klasik juga memiliki pakem atau aturan tertentu serta nilai estetika yang begitu tinggi. Sebagai contohnya adalah Tari Bedhaya dari Surakarta, Tari Lengger dari Wonosobo, Tari Piring dari Sumatera Barat dan Tari Saman dari Aceh.


    3. Tari Kreasi Baru

    Terakhir ada tari kreasi baru yang memiliki arti sebagai sebuah tari yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Meski begitu, dalam tari kreasi tidak akan menghilangkan nilai tradisi seperti pada mestinya. Sebagai contoh tari kreasi baru adalah Tari Nguri dari Sumbawa, Tari Kuntulan dari Jawa Tengah, Tari Merak dari Jawa Barat dan Tari Manuk Rawa dari Bali.


    Tari daerah atau tari tradisional merupakan seni tari yang perlu dilestarikan agar tidak hilang begitu saja. Oleh karena itu, kita perlu memperkenalkan seni tari tradisional kepada anak-anak agar kelak nanti ada yang meneruskan seni tari tradisional. Buku Pengetahuan & Teknik Menata Tari Untuk Anak Usia Dini berisi pengetahuan dan teknik dasar seni tari yang dapat dipahami dengan mudah khususnya bagi anak-anak.




    Jenis Tari Kreasi

    Setelah mengetahui jenis seni tari pada umumnya. Kali ini kita akan belajar bersama tentang jenis seni tari kreasi. Tari kreasi yang berasal dari daerah tertentu akan selalu memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda dari setiap daerahnya.












    Perkembangan seni tari akan terus berjalan secara alami sesuai dengan tuntutan zaman yang ada. Oleh karena itu, sampai saat ini selalu muncul keragaman seni tari, baik itu dari Nusantara maupun dari luar Nusantara atau mancanegara.


    Sampai saat ini ada beberapa jenis tari yang masih berpegang teguh terhadap nilai tradisi dan ada juga jenis tari yang sepenuhnya mengusung modernitas. Oleh karena itu, jenis seni tari kreasi akan dikelompokkan menjadi media jenis seni tari, yaitu pola tradisi dan jenis kreasi baru yang tidak memiliki pola tradisi (non tradisi). Penjelasan dari dua jenis seni tari tradisi tersebut ada di bawah ini.


    1. Tari Kreasi Berpola Tradisi

    Jenis tari kreasi berpola tradisi adalah suatu tari kreasi yang didalamnya dilandasi oleh kaidah tertentu pada tari tradisi, baik itu dari segi koreografi, musik atau karawitan, tata busana dan rias ataupun tata teknik pementasannya yang tidak menghilangkan esensi tradisinya.


    Sebagai contohnya adalah tari Nandak Golek dari daerah Betawi yang juga merupakan pengembangan gerak dari Tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng serta properti tari yaitu payung.


    2. Tari Kreasi Baru Yang Tidak Berpola Tradisi (Non Tradisi)

    Tari kreasi baru tidak memiliki pola tradisi dan non tradisi bisa diartikan sebagai suatu tari kreasi yang pada dasarnya melepaskan diri dari pola yang ada di dalam tari tradisi. Baik itu dari segi koreografi, musik, rias, busana maupun tata teknik pementasannya. Sebagai contohnya adalah tari kontemporer.


    Dua poin di atas merupakan penjelasan tentang jenis tari kreasi yang sampai saat ini masih ada.


    Indonesia sangat dikenal dengan keanekaragaman budayanya, salah satunya adalah budaya seni tari. Memperkenalkan seni tari Indonesia sejak anak masih usia dini sangatlah baik. Melalui Buku Aktivitas Anak: Mengenal 34 Jenis Tari Nusantara, kita sebagai orang dewasa, orang tua, atau guru bisa memperkenalkan tari Indonesia kepada anak-anak. Terlebih lagi, buku ini dibarengi dengan ilustrasi dengan pewarnaan yang menarik, sehingga dapat membuat anak-anak tertarik untuk membacanya.






    Prosedur Pembuatan Tari Kreasi

    Seperti jenis tari lainnya, tari kreasi juga memiliki beberapa prosedur atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembuatannya. Setiap prosedur dalam pembuatan tari kreasi akan dijelaskan secara lebih lengkap di bawah ini.


    1. Tahapan Eksplorasi

    Tahapan pertama dalam pembuatan tari kreasi adalah tahapan eksplorasi. Pad tahapan eksplorasi ini akan berkaitan dengan pencarian atau penjajakan gerak untuk bisa menghasilkan suatu teknik gerak.


    Pada tahap eksplorasi ini dibutuhkan kreativitas atau imajinasi yang tinggi agar bisa melakukan penafsiran gerak terhadap apa yang telah didengarkan maupun dilihat, kemudian akan dijadikan sebagai suatu bentuk tarian.


    2. Tahap Improvisasi

    Setelah melewati tahap eksplorasi, berikutnya akan masuk ke dalam tahap improvisasi. Tahap improvisasi adalah suatu tahapan kreatif yang pada dasarnya ada untuk mengembangkan hasil yang didapatkan dari tahap eksplorasi.


    Dari setiap gerak yang didapatkan pada tahap eksplorasi atau pencarian gerak akan dilanjutkan pada pengembangan dari aspek tenaga, ruang, serta waktu. Adanya tahap ini bisa menghasilkan gerak yang begitu banyak.


    3. Tahap Evaluasi

    Selanjutnya ada tahap evaluasi yang merupakan tahapan yang akan dilakukan setelah tahap improvisasi selesai. Pada tahap evaluasi ini juga bisa dibilang sebagai tahapan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap setiap teknik gerak yang telah didapatkan dari tahapan improvisasi.


    Pada tahap evaluasi ini nantinya akan melalui proses seleksi yang dapat dilakukan dengan cara membuat teknik gerak yang tidak sesuai serta memilih gerak sesuai dengan gagasan. Hasil dari tahap evaluasi ini akan bisa digunakan pada tahap komposisi tari.


    4. Tahap Komposisi Tari

    Setelah melewati tiga tahap awal dalam prosedur pembuatan tari kreasi, berikutnya adalah akan memasuki tahapan akhir yaitu tahap komposisi tari. Pada tahap komposisi tari ini bertujuan untuk mencari gerak yang pada akhirnya akan membentuk suatu tari dari gerak yang telah ditemukan.


    Pada tahapan ini juga merupakan suatu tahapan yang bisa digunakan untuk menggabungkan semua teknik gerakan tari menjadi suatu kesatuan yang begitu utuh, sehingga bisa membentuk suatu karya seni tari.


    Itulah beberapa tahapan yang harus dilewati dalam proses pembuatan seni tari kreasi. Setiap tahapan yang ada di dalam seni tari kreasi ini akan saling berhubungan yang pada akhirnya bisa membentuk suatu satu kesatuan gerak pada karya seni tari yang sangat indah untuk ditonton.


    Bicara soal seni tari memang sangat luas, apalagi jika ingin memperkenalkannya kepada orang lain khususnya kepada anak-anak. Buku Pendidikan Seni Tari berisi 7 bab yang di mana setiap babnya dapat meningkatkan pengetahuan sekaligus mengetahui nilai estetik pada seni tari. Buku ini juga pas untuk dijadikan sumber bahan ajar bagi para guru atau mahasiswa yang ingin memperkenalkan tari kepada anak-anak.






    Unsur Utama Dalam Seni Tari Kreasi

    Tari kreasi adalah sebuah tarian yang bisa dilakukan secara tunggal, berpasangan, serta berkelompok. Dalam seni tari kreasi memiliki banyak unsur pendukung yang tentunya bisa memberikan keindahan pada setiap gerakannya.


    Unsur dalam tari kreasi juga bisa membantu memperkuat nilai yang ada di dalam seni tari kreasi itu sendiri. Perlu diketahui jika di dalam tari kreasi memiliki dua bentuk unsur, yaitu unsur utama dan unsur pendukung. Pada poin ini kita akan belajar bersama tentang unsur utama yang ada di dalam tari kreasi terlebih dahulu.


    1. Unsur Wiraga

    Unsur utama dalam seni tari yang pertama adalah raga atau wiraga. Unsur wiraga sendiri memiliki arti jika penari wajib menampilkan gerakan badan, baik itu pada posisi duduk maupun pada posisi berdiri. Istilah wiraga sendiri diambil dari Bahasa Jawa yang memiliki arti raga dan lebih banyak dikenal sebagai gerakan tari.


    Ketika para penari sedang melakukan gerakan tari, para penari harus bisa menonjolkan seluruh gerakan pada tubuh dengan begitu ritmis, dinamis serta estetis. Dalam seni tari kreasi juga memiliki gerak murni dan gerak maknawi.


    Dalam hal ini, gerakan murni memiliki arti suatu tarian yang tidak memiliki maksud tertentu. Sedangkan untuk gerak maknawi memiliki arti suatu gerakan yang memiliki maksud serta tujuan tertentu. Setiap gerakan yang akan dibawakan oleh para penari akan memiliki makna tertentu dan bisa ditebak oleh para penonton maupun para penikmat tari.



    Sebagai contohnya adalah para saat penari melakukan gerakan memutar pergelangan tangan. Itu artinya para penari yang melakukan gerakan tersebut harus mampu menunjukkan sisi keluwesannya. Lalu untuk gerakan berdecak pinggang yang dilakukan oleh para penari laki-laki yang artinya harus bisa lebih terlihat berwibawa atau menunjukkan suatu kekuasaan.


    2. Unsur Wirama

    Dalam seni tari kreasi juga memiliki unsur irama yang artinya adalah setiap gerakan pada tari harus bersifat ritmis sesuai dengan alunan musik yang mengiringinya. Irama atau musik yang digunakan dalam seni tari juga biasanya bisa berasal dari iringan langsung yang dibawakan oleh pemusik maupun rekaman lagu.


    Akan tetapi, pada beberapa tarian, gerakan tari bisa mengikuti irama selain alunan musik seperti iringan irama tepukan tangan, hentakan kaki ataupun hitungan maupun nyanyian yang dibawakan oleh para penari. Musik atau irama juga termasuk ke dalam unsur seni tari yang bisa membuat suasana menjadi lebih hidup, harmonis serta sesuai dengan makna tarian yang sedang dibawakan.


    3. Unsur Wirasa

    Dalam seni tari kreasi juga memiliki unsur wirasa atau rasa yang artinya adalah suatu tarian harus bisa menyampaikan sebuah pesan perasaan dari setiap gerakan yang dibawa oleh para penari. Pesan perasaan ini bisa tersampaikan dari ekspresi yang dibawakan oleh para penari.


    Bagi seorang penari, penjiwaan serta ekspresi wajah adalah suatu hal yang begitu penting. Misalnya adalah ketika seorang penari mendapatkan peran karakter sebagai perempuan maka ia harus bisa menarik dengan gerakan yang begitu lemah gemulai serta memiliki mimik wajah yang ramah. Unsur wirasa juga bisa menyatu dengan irama yang dibawakan saat menari.


    Bagi anak-anak membaca buku dengan gambar akan lebih menarik perhatiannya, sehingga pengetahuan yang ada di dalam buku bisa diterima. Buku Akus Suka Menari I Love Dancing terdiri dari 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Buku ini sangat pas untuk dijadikan bahan bacaan anak-anak karena dihadirkan dengan gambar sekaligus bahasa yang mudah dipahami.






    Unsur Pendukung Tari Kreasi

    Setelah mengetahui unsur utama dalam seni tari kreasi. Berikutnya kita akan belajar bersama tentang unsur pendukung yang ada di dalam seni tari kreasi.


    1. Tata Rias dan Kostum

    Tata rias dan kostum adalah unsur pendukung yang begitu penting dalam sebuah pertunjukan tari. Riasan dan kostum bisa menjadi suatu identitas karakter yang dibawakan oleh setiap penari. Adanya unsur tata rias dan kostum bisa memberikan dukungan untuk menciptakan suatu suasana tarian serta menyampaikan karakter sekaligus pesan secara tersirat.


    2. Pola Lantai

    Sebuah pertunjukan tari yang dibawakan para penari bisa lebih terasa indah serta rapi ketika para penari bisa menguasai pola lantai yang ada. Dalam pola lantai sendiri dibedakan menjadi beberapa pola desain seperti desain lantai, desain atas, desain musik dan juga desain dramatis.


    3. Properti

    Terakhir ada unsur properti yang juga bisa dibilang sebagai alat pendukung agar bisa terciptanya suasana tarian yang begitu menyatu dengan gerakan yang sedang dibawakan. Misalnya adalah selendang, piring, payung lilin, dan sebagainya. Meski tak semua tarian menggunakan unsur properti, tetapi unsur ini juga perlu diperhatikan sebagai bentuk dukungan visualisasi tarian.



    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - media belajar

    media belajar - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan